[GO!] (8-22 May 2017) Persiapan Europe Trip! Visa Schengen, Hotel, Bis - Kereta (Transportasi), Internet (Javamifi) - Perancis, Swiss, Jerman, Belanda

PERTAMA


VISA SCHENGEN
Waw gue berasa gak percaya gue akan nulis pengalaman traveling gue ke Eropa, ini merupakan salah satu benua yang gak pernah kebayang akan gue datengin dalam waktu dekat ini #serius. Tapi, ya namanya rezeki ya masa ditolak. Jadi, awal cerita adalah begini....

Setelah perjalanan Korea kemarin, gue diterima kerja di salah satu bank asing di Jakarta, gue berfikir "ah sudahlah susah ni kalo pergi jauh jauh lagi dan lama". Namun, berkat gue add akun salah satu travel agent di Line yang selalu broadcast kalau ada tiket murah, hati gue tergugah dengan post mereka tentang KL-Paris-Amsterdam-KL dengan pesawat Qatar dimana harga nya gak sampe 5jt / orang. Waaahhh kalang kabut dong, masa harga tiketnya sama kaya gue ke Korea #jangandisesali #terimaaja. Akhirnya gue mengajak nyokap gue yang merupakan my lifetime travel partner, and she said "okay lets go! Kapan lagi!". Dan gue masih kaya "ah ntar dulu deh Mah, susah ini itu nya, gatau medan nya" laaa di kata mau perang pake perkara medan. Si #Scorpio kebiasaan semua dipikirin. Namun, dengan kekuatan bintang, akhirnya gue pun meng-iya kan ajakan lets go nya dia. Singkat cerita akhirnya gue beli lah tuh tiket untuk 2 orang, itu sekitar bulan Desember / Januari 2017 dengan harga 4,6jt pakai Qatar Airways untuk rute KL-Paris-Amsterdam-KL dan keberangkatan tanggal 8-22 May 2017 (FYI, berhubung tiket promo, gak bisa milih tanggal gaes, ikutin jadwal nya aja gaes). Dan keberangkatan gue dari Jakarta ke Kuala Lumpur pakai Malaysia Airlines yang lagi murah sekitar 1jt an per orang PP, langsung booking via Traveloka. Jadi, total tiket pesawat gue dari Jakarta - Paris dan Amsterdam - Jakarta adalah 5,6jt / orang.

Dan ternyata, setelah searching (sungguh telat baru searching abis beli tiket), si Qatar ini emang lagi ada promo makin banyak booking makin murah, jadi si travel agent pasti nya untung banyak kalo banyak yg booking ya kan. Selain itu, di tiket nya emang tertera sekitar 6 orang termasuk gue dan nyokap. Jadi, kita satu kode booking. Ya tapi gak masalah, tetep bisa booking sendiri sendiri.

Akhirnya, seperti perjalanan sebelumnya, hal pertama yang gue cari tau adalah VISA! Ya, gimana bikin visa Eropa ini, dan baru tau juga kalo ini pake visa Schengen yang bisa sekalian ke berbagai negara Eropa lain yang tergabung di EU (European Union) atau Uni Eropa (Kalo uni tambo ciek dimana? Di Paya Kumbuah, Malihh!). Nih, cek negara mana aja yang bisa kalian datangi dengan satu Visa List negara Uni Eropa. So, gue akan mencoba menjelaskan apa aja yang harus kalian persiapkan sebelum melakukan Europe trip ini (pastinya tanpa travel agent, kalo pake travel mah gak perlu persiapin ini itu, gak seru ah hahaha) selain mental bilang ke Manager dan uang pastinya.

Step pertama ini memang yang paling menyita waktu, tenaga serta adrenalin (takut ditolak dan gak jadi jalan). Tapi, kalau udah dapet rasanya tenang mau booking / bikin itinerary

Kapan harus ajuin Visa?
Jadi, waktu searching pertama kali tentang pembuatan Visa Schengen ini, di setiap kedutaan EU dan negara lain di Indonesia sepakat bahwa pembuatan Visa bisa dilakukan maksimal 3 bulan sebelum tanggal perjalanan alias kalau kalian sangat rajin, 3 bulan sebelum berangkat uda bisa tuh ajuin Visa.

Dimana harus bikin visa Schengen?
Nah ini dia yang bikin gue juga pusing 7 keliling, 5 puteran, 3 tanjakan #ah #lebay. Tapi serius, di setiap blog dan komunitas yang gue baca dan juga berbagai situs kedutaan, gak ada yang menjelaskan dengan jelas di negara mana kita harus ajuin visa kalau mau jalan ke negara EU. Jadi, biar kalian gak ikut bingung juga, gue mencoba menyimpulkan dari berbagai referensi dan pengalaman gue kesana yang alhamdulillah gak ada masalah sama visa.

Yang pertama, kalian perhatiin akan masuk di negara EU mana untuk pertama kali, karena ini penentuan dimana paspor kalian akan di cap untuk kedatangan (ya, mau kalian ke semua negara EU pun, cap di paspor kalian akan tetep 2 aja, kedatangan dan kepulangan, karena kalau kalian ke negara lain yang tergabung dalam EU, mereka anggap kalian pergi domestik alias gak keluar negeri gaesss). Di pengalaman gue, gue mendarat pertama kali di Paris, Perancis. So, gue bisa aja harus bikin visa di kedutaan Perancis, tapi gue bikinnya di Kedutaan Belanda loh gaess #kokbisa #andabingung hahaha (sabar ya gue jelasin nih).

Yang kedua, kalian perhatikan negara mana yang mau kalian tempati atau diami atau datangi paling lama. Buat gue, itu adalah Belanda, dan sekalian negara yang akan membawa gue pulang ke Jakarta.
Jadi, (kok banyak banget kata "jadi" yah, yauda gapapa biar jelas mudah mudahan) di berbagai forum dan komunitas yang gue baca itu, negara mana yang bisa kalian jadikan tempat bikin visa Schengen ada 2 kategori, negara pertama yang kalian datangi dan negara yang paling lama kalian datangi. Jadi, untuk kasus kaya gue, negara yang bisa gue jadiin pembuatan visa adalah Perancis dan Belanda. Kalo kalian dateng dan paling lama di Perancis, yauda gak ada alasan bikin di Belanda, kalian harus bikin di kedutaan Perancis yang diwakili oleh TLS Contact .

Sekarang alasan kenapa gue memilih Belanda?
Namanya juga pergi dengan budget yang bisa dibilang "ngepas" hahaha dan ternyata harga pembuatan visa di tiap kedutaan dan perwakilannya itu beda beda. Jadi, gue searching untuk bikin di Belanda berapa, di Perancis berapa. Dan menemukan kalau di Belanda itu lebih murah. Kalau di Perancis itu sekitar 1,2jt an dan kalau di Belanda sekitar 800rb an. Wah lumayan kan beda nya (harga ini belum termasuk asuransi ya). 

Okay terjawab ya dimana kalian nanti harus buat Visa saat mau ke Eropa? (kalo masih ada yang bingung bisa langsung reply di comment, semoga bisa bantu :D)

Nah, selanjutnya...

Dimana bikin visa Schengen dengan perwakilan Belanda?
Nah selain lebih murah, setelah baca baca, si Belanda ini terkenal lebih fleksibel dan lebih gampang persyaratannya. Tapi, mulai sekitar tahun 2016, pembuatan visa gak lagi di kedutaan Belanda namun mereka pindahin ke salah satu agent VFS Global yang bekerja sama dengan kedutaan Belanda dimana mereka akan mengurus semua aplikasi visa yang masuk. FYI, pusat nya ada di Malaysia, jadi data kita akan di verify dan di cek sama orang Malaysia sehingga mereka saranin untuk dokumen di translate ke dalam Bahasa Inggris di web nya, namuuunnn jangan bersedih, gue gak pake di translate kok untuk akta dan KK nya.
Kantor VFS Global sampai saat ini (2017) masih belum berubah, ada di :
Joint Visa Application Centre
Kuningan City Mall 1st Floor, No L1-30-32,

Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.18, Setiabudi, kuningan Jakarta - 12940, Indonesia
(pertama kali kaian kesini, pasti kalian akan bingung harus kemana karena bukan cuma untuk yg bikin visa ke Belanda aja, namun ada beberapa negara juga seperti Italia, langsung aja tanya VFS untuk visa Belanda kemana, kalian akan masuk pintu yang dijaga sama security)

Di VFS Global ini, gak cuma Belanda aja, ada beberapa negara Eropa lain juga, seinget gue Italy disini juga. Enaknya lagi karena tempatnya di Mall, jadi kalo nunggu lama bisa sekalian makan dulu di lantai bawah tapi jangan sampe kelamaan ntar keliwat nomer nya.

Apa aja persyaratan buat Visa Belanda?
Untuk pembuatan visa ke Belanda, kalian bisa buka dulu website nya si VFS Global, dan click "How to Apply", disini step 1 nya adalah kalian harus buat appointment untuk serahin dokumen yang dibutuhkan, tapi menurut gue kalian harus siapin dulu dokumen yang diperlukan setidaknya setengah nya sebelum buat appointment dengan mereka. Tapi, kalau kalian pergi di tanggal2 liburan / high season kaya Juli / Des pas liburan, gue saranin kalian untuk booking appointment dulu (yang mana 3 bulan sebelum kalian berangkat uda bisa booking tanggal appointment nya). Gue akan bantu sebutin beberapa keperluan dokumen yang harus kalian siapkan sebelum dateng ke sana dari se-pengalaman gue kemarin buat Visa.

Lengkap nya kalian bisa langsung klik link ini ya :
VFS GLOBAL (NETHERLANDS)

1. Buat appointment di website VFS Global;
Klik seperti gambar yang gue tandain dibawah ini.


Kalo kalian gak di Jakarta, bisa dipilih antara Surabaya atau Bali. Setelah kalian pilih kota mana kalian akan ajukan Visa, kalian harus buat user. Pilih "new user" kalo kalian baru mau buat appointment.




Nanti akan ada jadwal di tanggal mana kalian mau ajukan Visa. Tinggal pilih tanggal yang kira-kira kalain uda selesai semua dokumen yang harus disiapin. Kalo gue sih kemarin sekitar satu bulan dari tanggal gue booking appointment di website nya VFS Global. Sebenernya ini juga biar kita gak ntar-ntar in buat siapin dokumen yang diperluin. Jadi uda kebayang kalo sebulan, di minggu pertama dokumen yang harus uda ada itu apa aja dan seterusnya. Karena gue mesti di pecut dulu baru jalan hahaha #pemalas. Nanti surat jadwal kedatangan ke VFS akan seperti ini: (jangan lupa di print ya)


2. Form aplikasi dari Web nya VFS Global yang sudah diisi lengkap;
Form nya bentuk PDF yang bisa di ketik. Jadi, bisa kalian print terus di tulis tangan pake pulpen atau bisa juga di isi PDF nya baru di print. Sama aja kok gaes tetep diterima gak ditolak kaya #katakancinta.

3. Fotokopi dan asli Passport yang berlaku (sebelumnya kalau ada juga boleh dilampirin), KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan KK (Kartu Keluarga);
Di website nya dibilang kalau surat atau dokumen yang bukan dalam bahasa Inggris harus di translate. Tapi, KK dan KTP kita pasti nya pakai Bahasa Indonesia dong, nah mesti di translate dong shay? Weits jangan khawatir, ternyata kalau kalian buat di VFS Global ini gak perlu di translate untuk KTP maupun KK kalian. Kemarin pun gue sempet deg-deg an kalau kalau harus di translate nih si KTP dan KK namun lolos aja kok dan Mba petugas nya pun oke oke aja sama fotokopi KTP dan KK gue. Karena emang logika nya kalau KTP maupun KK seluruh orang Indonesia kan Bahasa atau template nya kan sama ya, jadi mau di translate atau nggak pun informasi nya pasti sama tiap orang yang apply. Mungkin maksud VFS kalau kalian punya bukti residensi di Jakarta namun bukan pakai KTP. Asli nya dari dokumen-dokumen ini buat di liatin aja kok, gak diambil sama Mba Mas VFS Global nya.

4. Pas foto 3,5 x 4,5 (dengan latar putih);
Ini strict banget ya gaes jangan aneh-aneh pake latar biru atau merah ya (dikira mau buat foto profile pesbuk?) karena disuruh nya putih aja. Usahain uda sesuai sama standard nya yang di kasih sama VFS Global untuk foto Visa Belanda. Bisa diliat disini :
PHOTO GUIDELINES


5. Print out bukti reservasi pesawat dan hotel (yang ada nama orang yang akan pergi nya ya);
Disaranin juga sama VFS Global dan Kedutaan Belanda untuk sertain bukti reservasi pesawat dan hotel yang bisa di cancel. Berhubung kalau pesawat udah gak bisa di cancel karena tiket promo jadi uda berdoa aja semoga gak ditolak itu Visa. Nah, kalo untuk booking hotel, gue pake booking.com yang bisa di cancel. Jadi, gue booking sesuai dengan negara mana yang mau gue kunjungin, tapi pilih yang free cancelation. Usahain liat tanggal free cancelation nya kira-kira sampai Visa kalian jadi, sehingga bisa langsung cancel kalau Visa uda di tangan. Baru deh booking yang beneran (yang gak bisa di cancel, karena pasti jauh lebih murah harga nya).

*untuk masalah booking ini kemarin gue sempet bingung harus booking di mana aja (karena di Belanda gue akan lebih banyak nginep di tempat sodara jadi di hotel cuma 1 hari dari total 5 hari di Belanda), apa langsung sesuai itinerary gue atau ya asal booking aja dulu. Ternyata setelah baca di forum sana sini, gue memutuskan untuk booking di kota dan negara sesuai dengan itinerary yang akan gue jalani, namun ya asal aja hotel nya yang gak terlalu mikirin ini itu nya, yang penting kalau hari itu di Berlin, ya booking hotel di kota Berlin (gausah mikirin bagus nggak nya, yang penting booking aja dulu yang free cancelation). Selain itu, seperti yang gue bilang, di Belanda itu gue lebih banyak nginep tempat saudara (maklum ngirit bos hahaha), lumayan banget ngirit nya kalau punya teman atau saudara yang merantau bro. Nah jadi  setelah diskusi juga sama saudara yang di Belanda, mereka saranin jangan di kasih tau kalau mau nginep di tempat saudara karena lebih ribet harus minta surat ke RT nya di Belanda nya (nah lu bingung gak tuh nyari ketua RT disana gimana), jadi untuk Belanda gue sekalian booking 6 hari tapi abis itu langsung cancel lagi karena asli nya kan gue cuma 1 hari nginep di hotel dan selebihnya... numpangggg hahaha.

6. Asuransi perjalanan ;
Ini juga jangan dilupain ya gaes, ini salah satu syarat mutlak juga kalau kalian mau ajuin Visa Schengen. Waktu gue bikin Visa, syarat nya asuransi perjalanan harus cover penggantian kalo kalo ada apa apa (amit amit) sama gue waktu di lagi di Eropa sebesar minimal 30.000 euro atau sekitar berapa Rupiah hayoooo, itung sendiri ah. Nah, setelah searching, ternyata semua perusahaan asuransi pasti punya produk ini dan kalian cuma harus bayar sekali kok abis itu ya gak dibalikin lagi kalo kalian sehat sehat aja disana. Jadi, asuransi yang one-time payment. Gue sendiri karena gak terlalu musingin tentang asuransi karena prinsip keluarga gue emang takdir uda ada yang atur, jadi gue cari asuransi yang paling paling murah. Kebanyakan blog yang gue baca mereka pake Zurich atau AXA yang harga nya sekitar Rp. 650.000 / orang dengan coverage yang memenuhi syarat lah pastinya. Namun, hasrat pengen dapet murah nya tetep ada, ketemu lah pake ACA, dimana coverage nya sampai $50.000 (ya kalo di Euro in, melebihi amount syarat yang di berikan lah) dengan harga sekitar Rp. 450.000 per orang. Saking males nya ngubungin itu asuransi, gue beli di Travel Agent deket rumah aja, kebetulan deket rumah ada TX Travel. Kalau kalian beli di travel agent, bilang aja mau beli asuransi untuk Schengen, mereka pasti uda ngerti kok. Dan kebetulan di TX bisa beli ACA, ya sudah jadilah gue beli disana. Kalau kalian mau coba beli langsung ke ACA Asuransi, bisa langsung klik website nya ACA atau beli di CEKPREMI yang mana mimin nya fast response (tapi pastinya lebih mahal karena ada handling fee nya gitulah buat mereka). Pilih yang Executive aja, uda mencakup syarat dari Kedutaan Belanda. Ini gak dibayar loh gue sebut sebut si ACA hahaha murni cuma mau sharing kalo kalo kalian gak ambil pusing pake asuransi apa aja. 



7. Rekening koran 3 bulan terakhir (dari 3 bulan sebelum kalian apply Visa) ;
Kalo ini kalian tinggal minta aja ke cabang terdekat bank dimana kalian nabung, kalo gue pake BNI jadi yang terdekat sama kantor ada di Mal Ambasador. Nah, banyak mitos kalo kita harus punya tabungan minimal 50jt buat jalan ke Eropa, namunnnn sebagai anak baru lulus yang baru 6 bulan kerja, agak mustahil punya tabungan segitu ya kan kecuali disambi jaga lilin.
Tapi, ya jangan dikit dikit amat juga isinya, sesuaikan sama syarat si kedutaan. Kalo Eropa, dia kasih standard untuk minimal uang yang ada di tabungan kita, biasanya dia liatnya dari expense rata-rata per hari kalian kalau ada di negara mereka. Kalo di Belanda, sekitar 35 euro per hari, jadi kalian kali aja berapa hari kalian akan berada di Eropa, nah dari angka itu, itulah minimal angka yang harus ada di tabungan kalian saat kalian apply visa Eropa.

8. Surat keterangan bekerja/ SIUP;
Kalau kalian kerja di perusahaan, gampang aja tinggal dateng ke bagian HR nya biasanya HR Operations dan minta deh surat keterangan mau bikin visa, mereka uda ngerti pasti. Paling diminta detail tanggal sama mau di ajuin ke Kedutaan mana. Nih kira-kira kaya gini bentuk nya. Yang penting ada keterangan ditujukan kemana (kalo pas gue kan pasti nya ke Kedutaan Belanda aka Netherland Embassy), nama dan posisi kalian di kantor, mau ke negara mana aja dan tanggal berapa, kalimat kepastian kalau kalian akan balik ke negara asal (gak betah di negara orang terus numpang idup), di ttd sama orang yang berhak (biasanya supervisor keatas level nya), dan jangan lupa ada cap perusahaannya. Kalau kalian pengusaha, bisa lampirkan fotokopi SIUP aja (dan bawa asli nya pas buat Visa, takut takut dia gak percaya kalo kalian pengusaha hehehe). Kalo kalian pelajar, buat surat kuasa dari orang tua bahwa semua expense atau pengeluaran masih di tanggung orang tua (di Google banyak contohnya) / minta ke bagian Tata Usaha / Kemahasiswaan buat minta surat keterangan jadi Mahasiswa (ini yang gue lakukan saat ke Korea kemarin). 



Dokumen uda lengkap, jadwal appointment juga udah ada, yauda tinggal datengin aja tuh si VFS Global. Sebelum itu berdoa dulu gaes kepada Tuhan biar dilancarkan semuanya, di proses dengan cepat dan Visa dikabulkan (cem mau tes SNMPTN aja). Tapi bener gaes semua harus diawali dan diakhiri dengan doa walaupun kita uda berusaha #lah #mamadedeh #inthehouse.

Datangi VFS Global sesuai jadwal appointment
Setelah dokumen persyaratan kalian penuhi semua, dan jadwal appointment (sebenernya jam yang tertera disini hanya perkiraan kalian akan di cek dokumennya, jadi bisa molor bisa maju tapi security biasanya gak akan kasih masuk kalau jam kalian datang dan jam appointment beda jauh kaya 3-4 jam gitu, kalian pasti disuruh makan dulu aja disuruh jalan jalan hahaha) dengan VFS juga sudah ada (jangan kesana tanpa appointment ya, yang ada disuruh pulang lagi ntar) kalian tinggal datang ke Kuningan City. Sebelum masuk kalian akan di cek oleh security gak boleh bawa laptop, hp (pokoknya barang elektronik). Kalo dompet harus bawa, la bayar pake apa ntar...
Setelah itu kalian akan dikasih nomor antrian untuk serahin dokumen tersebut ke pihak VFS Global. Setelah itu, nunggu aja deh kalian ........ sampai dipanggil. Kalau rame, bisa seharian kalian disini (kaya gue, niat cuti setengah hari jadi seharian karena lagi rame).
Setelah nomor kalian dipanggil dan serahin dokumen yang dibutuhkan serta di tanya tanya dikit #kepo sama petugas nya (kemarin gue ditanya masalah penginapan doang sih, karena ada jadwal sehari itu gue gak ada booking an hotel karena rencana emang mau bermalam di bis malam #jugijagijuk, tapi nanti petugas nya akan kasih note di form kita, no worries) kalian harus nunggu lagi untuk biometri yaitu cap jari jari gitu di ruangan khusus. 
Setelah biometri beres, jangan pulang dulu, bayar dulu Sis Bro hahaha. Nanti akan dipanggil lagi untuk pembayaran. Untuk pembayaran, harus Cash ya. Jadi, sebelum masuk, uda siapin uang Cash ya sekitar 850rb / orang kalau belum naik harganya (karena gak mungkin turun sih ya...).

Harus dateng ke VFS Global apa bisa diwakilin?
Nah, ini ni yang bikin pusing juga. Jadi, untuk penyerahan dokumen dan pembayaran sebenernya bisa siapa aja yang nyerahin (untuk kebanyakan travel agent jasa pembuatan visa mereka akan sampai sini karena ini yang paling lama), tapi untuk biometri harus orang yang berangkat dan orang yang tertera dalam passport karena harus pakai sidik jari (ya mana bisa dititip kan ya...). Biasanya yang pake jasa travel agent untuk pembuatan visa, mereka akan datang saat penyerahan dokumen selesai dan tinggal biometri aja, jadi mereka gak nunggu nunggu lama sampe ketiduran gitu kaya gue #pelor (nempel molor) karena tempatnya adem dan sepi hahaha.

Udah bayar, terus nunggu berapa lama lagi?

Nah setelah bayar, nanti petugas nya akan kasih kalian struk sebagai bukti kalian udah bayar pembuatan visa Belanda, terus mereka akan kasihtau bahwa proses pembuatan visa memakan waktu kira-kira 2 minggu kerja (semua notification / pemberitahuan akan di info kan melalui email jadi pastikan email kalian yang dimasukin benar dan aktif). Dan kalau visa sudah jadi pun, nanti akan diinfokan melalui email untuk diambil (yang ambil harus salah satu dari yang pergi, kalo berhalangan harus pakai surat kuasa gaes, ribet... hahaha).

Setelah dag dig dug 2 minggu nungguin kabar dari si VFS, akhirnya datanglah si notifikasi email itu yang mengabarkan kalau visa gue dan nyokap sudah selesai dan siap diambil!! Yeahhh Alhamdulillah aing beneran ke Eropa!

*Tips dari Masternim: Yang harus kalian perhatikan juga setelah visa ditangan adalah masa berlaku nya, karena ada kejadian masa berlaku nya itu lewat dari tanggal kalian di Eropa alias pas pulang uda expired gitu kan #jangansampe #amitamit bisa di deportasi nanti kalo sadarnya pas disana.

Persiapan kedua, setelah visa beres, saatnya booking penginapan yang beneran akan kita tempati saat di sana.



KEDUA

BOOKING PENGINAPAN
Karena tujuan gue uda paten ke 4 negara yaitu Perancis, Jerman, Swiss dan Belanda (dan sebenernya ada rencana ke Belgia atau ke Brussel lebih tepatnya tapi gak keburu huft sedih) jadi gue uda searching daerah yang cucok menurut gue di ke empat negara tersebut. Cucok menurut gue adalah deket stasiun kereta / tram dan transportasi umum lain, deket supermarket, dan harga terjangkau.

List penginapan selama gue di Eropa:
Perancis (Paris) : Nice studio in Paris (airbnb) cek disini
Swiss (Zurich) : Swiss Star Zurich (booking.com) cek disini
Jerman (Munich) : Hotel Daheim (agoda) cek disini
Jerman (Berlin) : Mark Apart Hotel (booking.com) cek disini
Belanda (Amsterdam) : Budget Hotel Liberty (booking.com) (update soon)

Review dari masing-masing penginapan dan Plus Minus dari penginapan yang gue tempati bisa langsung kalian cek di situ ya.


*Tips dari Masternim: Selalu cek apartement yang akan kalian tempati ada di lantai berapa (kalau pakai Airbnb tanya aja ke yang punya dengan chat mereka langsung di Airbnb nya) dan ada lift atau nggak. Kalo mereka bilang gaada lift dan ada nya di lantai lebih dari 2, saran gue cari yang agak lebih mahal gapapa tapi ada di lantai lebih bawah atau cari yang ada lift nya.

Setelah booking an penginapan oke, kalian harus cari cara untuk transportasi antar negara tersebut (yang kebanyakan bisa pakai bis sebenernya).




KETIGA

BOOKING TRANSPORTASI ANTAR NEGARA
Karena antar negara Eropa itu ada yang jaraknya gak terlalu jauh, jadi naik bis / kereta masih mumpuni loh gaes, asik banget. Sebelum booking, liat dulu peta dunia atau peta Eropa lebar-lebar biar keliatan enaknya kalian kemana aja. Karena gue sampe di Paris dan pulang dari Amsterdam, jadi gue cari rute yang sejalan sampe akhirnya ke Amsterdam.

Rute gue:
Paris-Zurich (naik kereta, TGV Lyria) 
Zurich-Munich (naik bis, DB Bus)
Munich-Berlin (naik bis, flixbus)
Berlin-Amsterdam (naik bis, flixbus)

Untuk pemesanan, bisa cek di masing-masing web nya:
Flixbus
Rail Europe (kereta)
Atau bisa cek di Goeuro (update: sekarang mereka ganti nama jadi omio) buat liat mana harga yang paling murah, ini lebih kaya skyscanner gitu.

Gue banyak naik bis karena emang lebih murah dan banyak yang jam malem nya. Kalau kereta lebih cepat dan lebih mahal biasanya. Makannya gue juga pengen cobain naik kereta jadi pas ke Zurich gue ambil kereta karena kalo naik bis jauh banget alias mati gaya di jalan kayaknya...

Rata-rata gue ambil jam malem dan sampe tujuan pagi hari, lumayan ngehemat biaya hotel dan waktu gak banyak kebuang. Tapi, risiko nya pasti lebih capek daripada kita tidur di kasur hotel sih emang. Terserah kalian mau pilih yang mana ya gaes karena hidup adalah pilihan wakakak #saaje #malih.

*Tips dari Masternim: Kalau kalian naik kereta / bis bakal banyak banget pemberhentian atau stasiun pemberangkatan yang bisa dipilih. Tips nya adalah pilih aja yang ada tulisan HB nya di nama stasiun / halte nya. Karena itu adalah terminal central / stasiun central di kota itu dan biasanya letaknya lebih di tengah kota. Kecuali kalian emang berencana untuk ke tempat pelosok nya ya, cari yang paling deket aja sama tujuan kalian. Liat dan search di peta is a must!



KEEMPAT

INTERNET
Sebenernya step ke 2-4 ini bisa dilakukan paralel ya gaes. Kalau untuk internet ini gue akan berbagi pengalaman gue dimana internet menjadi suatu keharusan saat kalian traveling. Setelah searching, ada beberapa pilihan biar kalian gak kudet (kurang update) saat traveling.

Pertama, beli SIM Card. Namun, SIM Card ini cuma berfungsi di negara kalian beli nah sedangkan gue keliling ke 4 negara dengan waktu gak lama, cuman 3-4 hari di tiap negara, jadi gue ngerasa sayang aja dan ribet kalo harus beli SIM Card tiap negara. (update: ternyata sekarang uda bisa beli SIM Card untuk ke negara Schengen tanpa perlu ganti kartu lagi! Gue beli di Tokopedia di "Global Komunika JKT" nama tokonya. Disitu uda ada pilihan mau yang berapa hari dan berapa Giga. Bisa dipilih sesuai kebutuhan dan lama kalian ada di Europe)

Kedua, bawa WIFI Router. Ini juga menjadi pilihan gue saat ke Korea kemarin (bisa cek disini review gue untuk wifi router yang gue pake di Korea). Gak perlu pusing gonta ganti SIM Card tiap pindah negara. Nah singkat cerita setelah banding-banding beberapa wifi router mulai dari harga, jangkauan, ketahanan baterai dan lain lain, gue pilih JAVAMIFI. Pesen nya by online aja di web nya disini:


Kalian akan dapet sepaket gini







Kalian tinggal pilih mau paket berapa hari dan kecepatan berapa. Gue pilih yang All Europe + UK (4G) dengan kuota unlimited sih namun ada namun nya nih mereka batasi dalam sehari itu 1GB, jadi kalau uda lewat dari 1GB / hari maka kecepatan koneksi nya akan berkurang alias lemot. Tapi, sangat membantu dengan sinyal mereka yang bagus, gak pernah no signal kecuali di Metro ya dan baterai yang kuat seharian.

Total booking JAVAMIFI :
Rp. 110.000 / hari x 13 hari: Rp. 1.430.000 + Rp. 500.000 (deposit yang akan dibalikin saat selesai pemakaian)
Ini uda termasuk pengantaran wifi router nya ya. Kemarin gue minta di anter ke kantor di daerah Sudirman dan free ongkir.

Nah, persiapan untuk jalan ke Eropa udah 80% lah kalau kalian uda selesai ke empat step ini. Jangan lupa tuker uang dan siap Credit Card.

Next post gue cerita pengalaman gue akhirnya menginjak benua Eropa ^.^

[GO!] (11-13 Maret 2017) Day 2 Singapore (Kondangan di Singapore, hindari Mustafa Center saat waktu ini, Garden by The Bays lagi)

DAY 2

Di hari ke-2 ini, pagi hari nya yang merupakan tujuan utama gue kesini yaitu, dateng ke kondangan :). Yes, ini menjadi pengalaman pertama gue dateng nikahan orang di luar negeri, ya walaupun Singapore masih Asia Tenggara juga yang notaben nya punya kultur yang hampir sama kaya di Indonesia, tapi banyak juga pengalaman baru dan budaya baru yang gue liat dari acara nikahan di Singapore. Karena mempelai dua-dua nya Melayu, jadi lebih ke Melayu / Malaysia kultur sih menurut gue.

Jadi, sama kaya di Indonesia, disediain buku tamu dan souvenir buat yang baru dateng dan makanan prasmanan serta tempat duduk.






Yang berbeda, disini orang tua mempelai yang nyambut para tamu, jadi mereka gak di pelaminan tapi di gerbang depan waktu nulis buku tamu. Jadi, perayaan perkawinan ini lebih kepada perayaan orang tua yang ngundang temen temen serta kerabat nya gitu (sama sih ya kaya disini, yang nikah siapa, yang paling banyak nyebar undangan siapa wakaka) #bukanpengalamansaya #tapiseringdengerceritaaja


Selain orang tua yang gak di pelaminan, ternyata dalam kasus nikahan yang gue datengin ini, mempelai yang nikahan pun gaada di pelaminan (alias pelaminan itu kosong walaupun tamu uda pada dateng) #lah.


Jangan sedih, ternyata itu biasa kok kalo di sini, dimana mempelai gak ada di pelaminan saat acara perayaan mulai. Yang penting, orang tua mempelai yang punya acara nyambut para tamu. Dan seperti kebanyakan acara nikahan yang di adain dirumah, acara nya dimulai dari pagi sampe pagi lagi (hahaha ya nggak dong, nanti gimana malam pertama nya) maksudnya dari pagi sampe sore.

Jadi, di hari itu ada 2 perayaan, yaitu dari pihak cewek dan cowok. Kebetulan gue dateng ke perayaan yang dari pihak cowok, sedangkan pengantin nya di pagi hari ada di acara pihak cewek dan siang ke sore nya, pengantin akan pindah ke acara pihak cowok untuk duduk di pelaminan nya.

di siang hari, akhirnya pengantin nya dateng
Sebelum itu, pengantin akan kaya di arak gitu dari mobil pengantin sampe ke pelaminan pake semacam Tanjidor jembrang jembreng~ dan sekelompok cowok cowok main rebana.




Jadi, perayaan pernikahan disana lebih kepada perayaan orang tua dari masing-masing mempelai. Para orang tua biasanya yang harus hadir dan nyambut tamu tapi pengantinnya mah nggak. Sebenernya hampir sama kaya disini, udangan 500, 100 buat temen anaknya, 400 nya temen bokap nyokap nya hahaha #reality. 
Tamu nya pun gak ada yang nyinyir karena dateng ke nikahan tapi pengantin nya gak ada. Yang penting ketemu orang tua nya dan MAKAN!! HAHAHA. Di kalangan orang Singapore Melayu juga harus dan pasti ada makanan prasmanan yang disediakan buat tamu setelah ketemu sama orang tua si pengantin. Mereka pake catering juga yang akan nyediain makanan nya. Tapi, disini waiters nya kaya anak-anak kuliahan yang nyari uang tambahan alias masih anak piyik piyik gitu dan cuma pake kaos, jeans dan sneakers.




Satu hal lagi yang pertama kali gue liat yaitu, teko ini :



Awalnya hampir aja gue mau nuang ini ke gelas buat minum, alias gue kira ini air putih yang disediain. Karena emang tiap meja di kasih ini. Tapi ternyata, ini itu buat ini gaesss :


aer kobokan gaesss
Yapp!! Ini semacam aer kobokan gaesss hahaha. Untung aja belum gue seruput ni aer. Jadi, karena tamu nya banyak yang makan pakai tangan, jadi disediain air cuci tangan ini buat yang tangannya kotor bisa langsung cuci. Ya kan mana Velove tau ya hahaha. Yak untung aja aer kobokan ini gak masuk perut gue.



Setelah makan dan mengamati perayaan pernikahan yang gak selesai selesai ini, gue dan nyokap beserta beberapa temen nyokap mutusin untuk jalan jalan lagi muterin Singapore. Kita mau ke Garden by The Bay sajaaa.

Cara ke Garden by The Bay :
Naik MRT Jalur Merah, turun di stasiun Marina Bay (NS27), keluar di Exit A dan lanjutkan dengan naik bus No. 400 (4 pemberhentian), turun di Marina Gardens Drive.
credit : travelawan.com


Malem nya abis dari Garden by The Bay, kita memutuskan untuk ke daerah Little India yaitu mau ke Mustafa Center buat beli oleh-oleh. Ini dia awal dari perkara ke daerah Mustafa. Keluar MRT, naik escalator, sekitar jam 7 malem, dan kaget langsung ngeliat semua orang India & Bangladesh keluar tumpah ruah di jalan. Sumpah itu kaya lo melawan arus dikerumunin orang-orang itu kaya Walking Dead cuy. Sampe nyebrang pun harus dibantuin polisi karena se-rame itu sampe tumpah ruah di jalan. Itu gue berasa ngelawan arus di Ancol. Beuh udah itu pengalaman terburuk sepanjang masa ke Mustafa. Jangan pernah ke daerah Mustafa saat hari Sabtu apalagi malem-malem. Sampe gak sempet foto saking berasa terancam nya hahaha #lebay. Langsung abis dari Mustafa, pulang karena gak kuat liat kerumunan orang - orang itu.


Setelah itu gue sempetin ke Mall di Tampines, beli Boost Juice Bars ini yang booth nya gak pernah sepi.




Abis itu, makan lagi aja dong gue, yang katanya Roti Cane nya enak disini. Deket banget sama Apartment tempat gue nginep alias disebrang nya. Harga nya juga gak mahal dan beneran aja enak bgt bumbu kari nya #nyum.











Selesai lah perjalanan gue di Singapore hari ini, berangkat ke Airport untuk pulang. Karena gue mempunyai jadwal yang beda sama nyokap, so gue jalan ngalor ngidul sendirian setelah check in di Changi. Dan ini yang gue dapatkan, jajan jajan dan jajan ahhaha.



Dan ada satu yang menarik, toiletnya ada khusus buat make up atau mereka kasih nama "Powder Room" full dengan kaca yang ada lampu nya kaya punya Mba KD gitu, waw amazing.



sampai ketemu di negara dan kota selanjutnya gaessss. Eropa ya abis ini!!! ;p

[GO!] (11-13 Maret 2017) Day 1 Singapore (Tampines, Pasar Tradisional di Singapore, taman untuk foto ala-ala di Singapore)

DAY 1 



Halo halo sudah lama tidak bersua di blog ini hahaha. Kebetulan kemarin ke Singapore sebenernya mau dateng ke acara nikahan aja namun sekalian aja short getaway ala ala yakan dari pekerjaan alias cuti sehari aja. Gak pake hostel karena numpang dirumah yang punya hajat :p jadi sangat sangat menghemat. Kebetulan letak apartment nya di daerah Tampines (gak jauh dari Changi, tapi lumayan jauh dari kota). Kalo di sini kaya BSD atau Depok gitu kayak kayaknya (sotoy). Jadi, di trip ini gue lebih explore daerah Tampines (mulai dari ke pasar tradisional sampe mal nya), budaya dan tradisi acara pernikahan di Singapore (yang ternyata banyak hal yang baru pertama kali gue liat hahaha), Garden by the Bays dan beberapa ngalor ngidul kejadian ada ada aja di daerah Little India (kenapa daerah ini horror banget sih ya, terutama buat gue hahaha). So, lets start it!!! 

Bawa SGD berapa kesana? Nuker SGD dimana?
Sekarang bekal kesana lumayan sombong lah ya, gak kaya yang kemarin bener bener jadi fakir dengan 30SGD hahaha. Untuk trip kali ini, gue tuker SGD sekitar 2jt Rupiah dengan rate 1SGD = 9.455. Jadi gue bawa SGD sekitar 210SGD, rate nya lumayan bagus karena nyokap nuker sehari sebelum gue dengan kurs 1SGD = 9.520. Kalo yang pemburu Money Changer dengan rate bagus pasti tau tempat ini, yang letaknya ada di ITC Kuningan. Kebetulan karena kantor deket Mall Ambassador dan ITC Kuningan, sehari sebelum berangkat cus langsung tuker SGD kesini. Nama tempatnya PT. Valuta Artha Mas ada di Lantai 1 ITC Kuningan (bukan di Mall Ambassador nya ya). Langsung tanya Satpam aja kalau kalian gak mau tawaf di ITC Kuningan karena tempatnya lumayan terpencil hahaha.

Sampe di Changi, naik apa ke Tampines?
MRT : Pindah jalur di Tanah Merah, turun di Tampines Station (0.5-1SGD)
Taxi : Cari Taxi Stand di Changi, kasih alamat, langsung dianter sampe tujuan (11SGD ke daerah Tampines)



Karena Tampines itu gak jauh dari Changi, jadi gue disarankan untuk naik taksi aja, kalo naik MRT sekitar 2/3 stop dari Changi, pindah jalur di Tanah Merah. Tarif naik taksi nya cuma 10-13SGD katanya (cuma iya cuma aja katanya mah) untuk perjalanan sekitar 10 menit saja. Yup, karena naik MRT agak ribet pindah-pindah nya dan karena bawa koper, jadi gue memilih untuk mengikuti saran orang tua aja untuk naik taksi daripada durhaka (padahal kalo naik MRT paling kena 1SGD hahaha). Namun, sekali lagi karena gue juga gak mau kejadian nyasar di Ferrer Park Station terulang lagi karena tidak adanya internet, akhirnya naik taksi dari Changi yang gampang banget buat dicari. Turun imigrasi, langsung cari papan "Taxi Stand" dan taksi akan datang dengan seketika seperti tukang parkir Ind*mar*t yang tiba tiba ada.


*Tips from Masternim : Oiya, kalian pasti akan watir dan membandingkan SGD dengan Rupiah waktu kalian bayar makan atau belanja di Singapore, hilangkan aja perasaan itu gue sarankan, karena pasti kalian akan nyesek beli Mineral Water 600ml harga 1,8SGD atau sekitar Rp. 15rb ahahha. Kalo kebanyakan mikir, yang ada malah puasa nanti hahaha.

Karena ogah rugi, ambil flight paling pagi yaitu jam 6 pagi dari Jakarta dan sampe di Tampines kira-kira jam 10 pagi, langsung diajak untuk ke pasar Tradisional nya. Apartemen yang gue tumpangi ada di blok 464, nah gak jauh dari situ, ada pasar nya. Selain pasar, ada semacam food court yang jual macam-macam makanan. 

Tarif transportasi di Singapore berapa sih per hari?
Nah ini dia nih yang bikin sangat mudah nya jalan-jalan di Singapore. Yup, MRT. Kemana-mana tinggal cari stasiun terdekat, cari stasiun tujuan, jalan sampe pegel buat pindah stasiun hahaha. Kalo gue selalu ngitung tiap hari itu 5SGD untuk transport. Entah itu untuk naik bus atau MRT. Jadi, kalau kalian berencana di Singapore selama 3 hari, Top Up aja EZLink kalian sebesar 15SGD di auto machine tiap tiap stasiun MRT.

*Tips dari Masternim : Isi saldo di 711 akan kena biaya sebesar 0,5SGD atau 50 sen. Tapi, enaknya di 711 bisa Top Up 5SGD aja sedangkan kalo di stasiun MRT minimal harus Top Up 10SGD.

Pasar Tradisional di Singapore
Nah, gue cerita aja untuk pasar tradisional di Singapore. Kesan pertama, pasti nya lebih bersih dari pada pasar Rawamangun hahaha. Walaupun bau amis nya sama, ya nama nya juga pasar yang dijual ikan sama ayam mentah, tapi disini gak becek gak ada ojek juga. Sayuran nya juga seger seger disini, maklum import. Dari mana import nya? Yak betul dari Bandung, Indonesia hahaha. Kalo kalian inget film Petualangan Sherina, si bapaknya Sadam kan punya perkebunan tuh, gue rasa dari kebun nya si Sadam nih #lah #ngalorngidul. Untuk harga, pasti nya lebih mahal dari pasar di Jakarta dan di Indonesia. Bahkan lebih mahal dari Supermarket yakan. Gimana nggak, kentang aja sekilo nya 4SGD.







Setelah keringetan di pasar, rencana nya mau ke Sentosa Island buat foto ala ala. Tapi, rencana tinggal rencana, setelah lewat Bugis, hasrat emak-emak untuk belanja nya muncul, akhirnya bawa gembolan oleh-oleh dan gak jadi ke Sentosa karena bawaan uda banyak banget. Akhirnya gue ke Bugis dan ke Hong Lim Park yang ada di deket Marina Bay. 



Di Bugis Street, karena sudah jam nya makan siang, kita makan Popiah dan sejenis Laksa.






Hong Lim Park (taman buat foto ala ala)
Taman ini bagus, rekomen banget buat yang mau foto ala ala, tamannya sepi dan rumput nya warna ijo nya bagus. Sebenernya ketemu taman ini karena nyasar dari Bugis yang rencana nya mau ke Marina Bay. Karena males jalan lewat MRT, kita coba naik bus aja biar langsung naik gak pake turun ke stasiun MRT. Namun, kelewat stop nya Marina Bay, kita pun turun di stop setelahnya yang pas banget di Ferrer Park Station exit B/C gue lupa. Pas turun, lah kok ada taman keren dan sepi nih, oke banget buat foto-foto, jadi lah kita "mangkal" agak lama disini sebelum akhirnya ujan :(. Untungnya foto uda se-album hahaha. Akhirnya kita ke Chinatown naik MRT. FYI, di Singapore banyak banget taman model kaya gini.




Cara ke Bugis : 
Naik MRT turun di Bugis Station (line biru)

Cara ke Hong Lim Park :
Turun di Clarke Quay MRT Station (line ungu) / naik bus no. 12 (kalo gak salah, ya maap kalo salah ya hahaha) dari Bugis yang ke arah Clarke Quay / Chinatown.

Cara ke Chinatown :
Turun di Chinatown MRT Station (line interchange biru dan ungu), jadi kalian bisa kesini lewat line biru atau ungu.
Setelah sampe di Chinatown, literally bener-bener berasa di Cina alias etnis Cina semua memang isinya dan jalan nya dipenuhi warna merah. Tapi, gak merasa cucok disana, kita memutuskan untuk balik aja ke Tampines. Jam juga uda menunjukkan sekitar jam 6 sore. 

Setelah mandi dan makan, tanpa membuang waktu, malemnya kita lanjut ke Merlion Park untuk liat si Singa Mancur ada lampu dan lagu nya ceunah kalo malem. Kalo dari Tampines, sekitar 30 menit naik MRT (mayan juga kan tuh ya, bisa sambil bobo cantik)








Cara ke Merlion Park :

Naik MRT turun di Raffles Station, setelah keluar station, kalian akan melewati gedung perkantoran beberapa bank multinasional dan Fullerton hotel yang bagus banget subhanallah. Nyebrang ke arah kanan, kalian akan langsung ketemu si SingaKarena itu hari Sabtu, jadi lumayan rame disana. Banyak banget yang foto-foto si Singa atau yang sekedar nongkrong.

Karena uda jam 11an, kita mutusin untuk balik takut ketinggalan MRT maklum perjalanan lumayan jauh ke Tampines. Apalagi mesti nyambung naik bus lagi dari Tampines Station nya. Alhamdulillah masih dapet kereta dan bus nya jadi gak terkuras uang ku ini untuk bayar taksi hahaha.

Total pengeluaran : 19,5SGD
McD di Changi (burger sederhana) = 3SGD
Taksi dari Changi ke Tampines = 11SGD
Isi EZLink Card = 5,5SGD 

Next post, cerita kondangan di Singapore ya klik disini