ANALISIS FUNDAMENTAL "Good Company Bad Stock" SAHAM SMBR (PT. Semen Baturaja Persero Tbk.)


ANALISIS FUNDAMENTAL
“GOOD COMPANY BAD STOCK”

PT. SEMEN BATU RAJA Persero (Tbk.)
(SMBR)


Sebenarnya pengertian "good company bad stock" menurut dosen saya Prof. Chandra Wijaya dalam perkuliahan Manajemen Investasi dan Protfolio departemen Bisnis Administrasi, FISIP UI adalah perusahaan yang mempunyai harga saham yang fluktuatif atau bahkan tidak bergerak namun memiliki potensi yang baik kedepannya. Maka, dalam mata kuliah itu, mahasiswa dituntut untuk melihat dari sisi fundamental, perusahaan mana yang termasuk dalam kategori tersebut. "Untuk membantu perusahaan tersebut" Prof. berkata. 


"know what you buy, buy what you know" - Prof. Chandra Wijaya


Top-Down Approach


Analisis Ekonomi dan Pasar Modal : 
    Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan 7% pada tahun 2016, BI Rate 7,75% agar inflasi dapat ditekan pada level 5% saja. Indonesia mempunyai banyak sekali proyek infrastruktur yang akan dilaksanakan mulai tahun 2015, dengan anggaran sebesar Rp 143,90 triliun yang ternyata masih kurang dari total kebutuhannya menembus Rp 236,64 triliun (dikutip dari www.liputan6.com). Pertumbuhan ekonomi sebesar 7% sangat mungkin terwujud dengan catatan pemerintah bergerak cepat salah satunya bertopang pada pengembangan kawasan baru di luar Jawa yang harus terealisasi Maret 2015. Akan ada 13 kawasan industri baru di luar Jawa (Media Indonesia, 22 Desember 2014). Namun, dengan naiknya harga BBM subsidi sehingga mengurangi anggaran BBM bersubsidi, diharapkan anggaran tersebut dapat dialokasikan pada bidang infrastruktur. Selain itu, pemerintah juga mengundang investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia dengan membuat peraturan atau regulasi investasi yang dikatakan rumit oleh para investor asing tersebut agar lebih efisien dan mudah sehingga PDB dapat naik sehingga meningkatkan daya beli masyarakat (Media Indonesia, 24 November 2014).
      
      Analisis Industri :
Pembangunan infrastruktur Indonesia dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang belum terlaksana tentunya akan menguntungkan bagi industri infrastruktur. Selain itu, untuk menopang pembangunan infrastruktur diperlukan bahan-bahan dalam pembangunan yang tidak sedikit, maka saya mengambil emiten dengan sektor industri dasar dan bahan kimia dalam sub sektor semen.

Analisis Perusahaan :
Dalam sub sektor semen terdapat empat perusahaan. SMBR merupakan perusahaan BUMN yang baru melakukan IPO pada tahun 2013. Dengan umur yang masih muda dari saat IPO, maka masih banyak kesempatan perusahaan dalam berkembang memajukan perusahaan. Dimulai dari dibangunnya pabrik baru, sistem E-Procurement (pemesanan online), dan lain-lain. Selain itu, alasan pemilihan SMBR adalah proyeksi kedepan dimana pembangunan infrastruktur di daerah Sumatera yaitu tol trans Sumatera yang membentang dari Aceh hingga Lampung akan menguntungkan karena SMBR fokus memasarkan produknya di Sumatera bagian Selatan dan pabrik semen SMBR berada di Baturaja, Palembang, dan Panjang (Lampung).


Highlights

PT Semen Baturaja Tbk adalah salah satu emiten yang bergerak disektor industri dasar dan bahan kimia untuk sub sektor semen. Dengan kapitalisasi pasar sebesar 3.5 Triliun Rupiah. SMBR adalah salah satu perusahaan yang memproduksi semen dengan merk portland. Jenis semen yang diproduksi adalah ordinary portland cement Type 1 yang biasa digunakan untuk pembuatan beton dan yang kedua adalah portland composite cement (PCC) yang digunakan untuk bangunan secara umum.
Perusahaan didirikan pada tahun 1974 yang memiliki lokasi pabrik didaerah Palembang, Panjang dan Batu Raja. Pusat produksi terletak di Baturaja yaitu produksi Terak. Sedangkan proses penggilingan dan pengantongan semen dilaksanakan di Pabrik Baturaja, Pabrik Palembang dan Pabrik Panjang yang selanjutnya siap untuk didistribusikan ke daerah-daerah pemasaran.
Pada awalnya perusahaan dimiliki oleh perusahaan Semen Indonesia (SMGR) setelah itu diambil alih oleh pemerintah.kemudian perusahaan melakukan IPO dengan komposisi saham sebagai berikut pemerintah sebesar 76.23% dan publik sebesar 23.76%. SMBR memiliki wilayah pemasaran 93% di daerah Lampung dan Sumatera Selatan.
Yang membuat menarik dari SMBR adalah perusahaan rajin melakukan ekspansi bisnis dalam hal pembangunan pabrik yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Pada tahun 2011 perusahaan membangun pabrik semen mill and packer dengan kapasitas 750.000/tahun dan sudah mulai beroperasi pada tahun 2013 sehingga kapasitas produksi meningkat dari 1.250.000 menjadi 2 juta ton pertahun.
Pabrik Baturaja, Pabrik Terak dengan kapasitas 1.200.000 Ton/Tahun, Pabrik Penggilingan dan Pengantongan Semen dengan kapasitas 550.000 Ton/Tahun dan 750.000 Ton/Tahun. Pabrik Palembang, Pabrik Penggilingan dan Pengantongan Semen dengan kapasitas 350.000 Ton/Tahun. Pabrik Panjang, Pabrik Penggilingan dan Pengantongan Semen dengan kapasitas 350.000 Ton/Tahun.
Kemudian dalam jangka panjang, tepatnya hingga tahun 2016 mendatang, kapasitas produksi semen Baturaja berpeluang untuk kembali naik menjadi 3.85 juta ton, mengingat perusahaan berencana untuk menggunakan dana hasil IPO-nya, yang kurang lebih sebesar Rp1.3 trilyun untuk membangun pabrik semen baru dengan kapasitas 1.85 juta ton, sehingga nantinya perusahaan akan memiliki total empat pabrik semen dengan total kapasitas produksi 3.85 juta ton semen per tahun. Lokasi pabrik baru ini akan persis di sebelah pabrik semen yang lama di Baturaja.

Penghargaan Semen Baturaja (2013)

Tanggal 30 April 2013 penerimaan penghargaan Zero Accident SMK3 dari Menakertrans, di Jakarta.
     
  Tanggal 20 September 2013, pengesahan pedoman system pelaporan pelanggaran (whistleblowing system). Whistleblowing system adalah media yang disediakan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk bagi anda yang memiliki informasi dan ingin melaporkan suatu perbuatan berindikasi pelanggaran yang terjadi di lingkungan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk, bisa menghubungi kami melalui alamat-alamat berikut :
Website : http://semenbaturaja.co.id
E-mail : baturajabersih@semenbaturaja.co.id
Surat : PO BOX 1175 Palembang 30001

Tanggal 30 Oktober 2013, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk meraih penghargaan Predikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2013, BUMN Kategori Industri Non Keuangan, versi Infobank di Jakarta.

Tanggal 3 Desember 2013, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk meraih penghargaan sebagai BUMN dengan kinerja terbaik tahun 2013 Bidang Non Keuangan Sektor Industri Semen dari Majalah Investor di Hotel The Ritz Carlton Grand Ballroom, Mega Kuningan, Jakarta.
·

Perbandingan dengan emiten Sub Sektor Semen


SMBR
SMCB
INTP
SMGR
Harga Saham
381
2180
24800
16100
PBV
1,53
1,86
3,9
4,23
P/E
10
18,1
17,8
17,2
EPS
38
120,4
1390
936,3
Sumber : www.bloomberg.com (25 Desember 2014)

1. Rata-rata EPS = 621,1
2. Rata-rata P/E ratio = 15,7
Expected ending value of industry = 621,1 X 15,7 = 9751,27

Dari data perbandingan emiten sub sektor semen diatas, dilihat dari harga saham, PBV dan P/E ratio dari SMBR yang paling rendah diantara emiten pada sub sektor semen sehingga valuasi nya paling murah. SMCB, INTP dan SMGR merupakan emiten semen yang sudah lama melantai di BEI sehingga sudah dalam masa mature sedangkan SMBR baru satu tahun melantai diharapkan memiliki rencana ekspansi dan inovasi yang masih banyak.

Valuation

1. Untuk menghitung harga wajar dari saham SMBR digunakan proyeksi EPS 5 tahun mendatang dengan pertumbuhan 15% dikarenakan pertumbuhan EPS SMBR > 15% yaitu 19%. Selain itu, dengan PER < 20 maka diproyeksi kan PER 12 kali pada akhir tahun ke-5.
PER =  =  = 10
Tahun
Proyeksi pertumbuhan 15%
Proyeksi EPS akhir tahun
2014
38 X 15%
43,7
2015
43,7 X 15%
50,255
2016
50,255 X 15%
57,8
2017
57,8 X 15%
66,47
2018
66,47 X 15%
76,4
Total EPS 5 tahun :

294,5

Menghitung harga saham tahun ke-5 :
Harga tahun ke-5 : 76,4 X 12 (Proyeksi PER) = 916,8
Menghitung proyeksi dividen tahun ke-5 :
Proyeksi Dividen :  =  = 20 %
                                          = 20 % X 294,5 = 58,9
Menghitung nilai saham tahun ke-5 :
Nilai saham pada tahun ke-5 : 916,8 + 58,9 = 975,7
Harga wajar saham saat ini :
Penentuan risk premium didapat dari rata-rata risk premium AS yaitu 4,9 % ditambah risk premium Indonesia 5,25 % (dikutip dari http://www.stern.nyu.edu/~adamodar/pc/archives/ctryprem08.xls) dan ditambah suku bunga deposito sebesar 8% maka didapat risk premium sebesar 18,16%.
Tahun
Return
Harga wajar saham
2019
825,7
2018
698,7
2017
591,3
2016
500,4
2015
423,5

Harga saham saat ini SMBR berkisar pada 381-385 per lembar saham. Dari perhitungan diatas, proyeksi harga saham SMBR pada tahun 2015 adalah 423,5.
2. Jika dilihat dari P/E ratio rata-rata sub sektor semen, yaitu 15,7 kali seharusnya estimasi harga saham SMBR adalah :
EPS X Rata-rata P/E ratio = 38 X 15,7 = 596,6

Analisis Laporan Keuangan
Jenis-jenis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi:
1. Neraca (balance sheet)
2. Laporan Rugi Laba (income statement)
3. Laporan Arus Kas (cash flow statement)   
Neraca (balance sheet) menggambarkan kondisi finansial perusahaan (total aset dan total hutang & modal sendiri) pada suatu waktu tertentu.
Laporan Rugi Laba (income statement) menunjukkan penghasilan (revenues) yang diperoleh selama satu periode, biaya (expenses) yang dikeluarkan dalam satu periode, dan elemen-elemen lain pembentuk laba.
Laporan Arus Kas (cash flow statement) memuat aliran kas yang berasal dari tiga sumber: (1) operasi perusahaan, (2) investasi dan (3) aktivitas finansial yang dilakukan perusahaan
Selain itu, dari laporan keuangan juga dapat mengetahui data rasio-rasio keuangan yang berguna bagi valuasi perusahaan.
Income Statement




Cash Flow





Balance Sheet


 
 

Rasio Keuangan
%
2009
2010
2011
2012
2013
Gross income margin
43
44
41
45
40
Op. Income margin
31
32
29
33
28
Net income margin
31
25
24
27
27
EBITDA margin
34
37
34
38
34
Current ratio
174
291
419
390
1088
Net profit to eq. Ratio
46
43
35
31
13
Net profit to TA ratio
25
29
26
25
12
Debt to equity ratio
81
52
37
26
10
Debt to TA ratio
45
34
27
20
9

Rasio Likuiditas :
Current ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
Aktiva lancar meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan dan aktiva lancar lainnya. Hutang jangka pendek meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji dan hutang lainnya yang segera harus dibayar.
Current ratio dari SMBR naik dari tahun ke tahun sehingga kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek menggunakan aktiva lancar juga semakin baik.
Rata-rata current ratio SMBR = 4,7
* Setiap Rp.1 utang lancar dijamin oleh 4,7 harta lancar.

Rasio Solvabilitas :
Debt to equity ratio. Rasio ini untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibelanjai oleh pihak kreditur. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar dana yang di ambil dari luar.
DER dari SMBR dari tahun ke tahun semakin berkurang, artinya perusahaan memiliki hutang yang semakin lama semakin sedikit.
Rata-rata DER SMBR = 0,4 kali
* Perusahaan dibiayai 40% oleh kreditur dan sisanya modal perusahaan sendiri.
Debt to total asset ratio. Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Semakin tinggi total debt maka semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan
DAR dari SMBR dari tahun ke tahun semakin berkurang, artinya perusahaan memiliki hutang yang semakin lama semakin sedikit dalam membiayai aktiva.
Rata-rata DAR SMBR = 0,2 kali
* Perusahaan dibiayai 20% dari hutang dan 80% dari asset yang dimiliki oleh perusahaan.

Rasio Profitabilitas :
ROA : 58 %
Laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah aktiva yang digunakan untuk  menghasilkan keuntungan adalah sebesar 58 %.
ROE : 32 %
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki. Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan adalah 32%. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi keuntungan investor karena semakin efisien modalyang ditanamkannya.

Perbandingan dengan emiten sub sektor semen :

SMBR
SMCB
INTP
SMGR
Current ratio
4,7
0,64
6,1
1,8
DER
0,4
0,7
0,2
0,4
DAR
0,2
0,4
0,1
0,3
ROA
0,58
0,06
0,2
0,1
ROE
0,32
0,10
0,21
0,24

Current ratio, ROA dan ROE dari SMBR memiliki angka yang paling tinggi diantara emiten semen yang lain. Sehingga kemampuan SMBR dalam menghasilkan keuntungan dari modal sendiri serta dari operasi perusahaan dapat dikatakan baik, lebih tinggi dari emiten semen lain. Selain itu, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek juga baik, angka nya jauh dari emiten semen yang lain.

Kesimpulan

  1. Dibangunnya pabrik baru.
  2. Sistem E-Procurement (pemesanan online).
  3. Tol trans Sumatera, 13 kawasan industri baru di luar Jawa.
  4. Pembangunan infrastruktur Indonesia dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
  5. PBV dan P/E ratio dari SMBR yang paling rendah diantara emiten pada sub sektor semen sehingga valuasi nya paling murah.
  6. Paling baru melantai di BEI dibanding emiten semen lain yaitu pada tahun 2013.
  7. Volume produksi, laba bersih, nilai penjualan, cash flow, total aset, total ekuitas naik dari tahun 2009 sampai 2013.
  8. Total hutang menurun dari tahun 2009 sampai 2013.
  9. Current ratio nya 4,7 paling tinggi diantara emiten semen
  10. Rata-rata DER dan DAR 0,4 dan 0,2 terbilang rendah sehingga perusahaan tidak bergantung pada hutang namun memiliki aset yang cukup untuk membiayai operasi perusahaan.
  11. ROA dan ROE yang paling tinggi diantara emiten semen lain sehingga kemampuan menghasilkan laba perusahaan lebih baik dari emiten lain.
*Updated 2017  : Dari tahun 2016 harga saham SMBR sering masuk headline karena katanya "digoreng". Namun, makin kesini ternyata harga nya memang makin naik loh bahkan di Maret 2017, menyentuh 2.640 mantep ya cuan nya kalo dulu saya beli :(. Sempat nyesel sih sudah analisis dan gak beli hahaha. Tapi ya sudahlah nasi sudah jadi bubur, bubur sudah gak bisa jadi nasi #loh hahaha. 

Yang ambil data dari sini, tolong credit nya yaaa. Thank you :)


Industri: Dasar dan Kimia
Company Name: SMBR (Semen Batu Raja)
Website:
Harga : 381
Rekomendasi : Beli
Target harga : 423,5


No comments:

Post a Comment